SantriOne.com | Materi Khutbah Jum'at 10 Juni 2022 kali ini akan mengangkat tema Takwa, dengan judul Anugerah Bagi Orang Bertakwa | Materi Khutbah Jum'at 10 Juni 2022, Silahkan disimak, jangan lupa klik SHARE untuk dibagikan kepada saudara-saudara kita yang lain. Semoga Allah meridhai niat baik kita semua, Amiin.
Pendapat kedua,
yaitu menurut Mujahid, furqan memiliki arti keselamatan di dunia dan
akhirat. Bisa juga diartikan sebagai pertolongan dari Allah. Sedangkan pendapat
ketiga, yaitu menurut Muhammad bin Ishaq, dan penafsiran ini dinilai
lebih umum oleh Ibnu Katsir dari penafsiran sebelumnya, yaitu sebuah
kemampuan untuk bisa hati-hati dan cermat dalam mengambil sebuah keputusan,
Artinya, “Muhammad bin Ishaq telah berkata, (maksud) furqan itu adalah (kemampuan) untuk membedakan antara yang hak dan yang batil.” (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil Azim, [Darut Thayyibah: 1999, tahqiq: Syekh Sami bin Muhammad], juz IV: 43).
Maksud dari kemampuan untuk membedakan antara
yang benar dan yang batil, adalah bahwa orang yang bertakwa akan menjadi
pribadi yang bijaksana. Ketika ia dihadapkan dengan dua hal, antara benar dan
salah, maka dengan pertolongan Allah ia akan ditunjukkan untuk memilih yang
benar, dan meninggalkan yang salah karena anugerah pengetahuannya.
Dengan berpedoman pada pendapat Muhammad
bin Ishaq tersebut, bisa disimpulkan bahwa siapa saja yang bertakwa kepada
Allah, dengan melakukan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya,
maka Allah akan memberikan anugerah berupa kemampuan untuk membedakan antara
yang benar dan yang salah.
Dengan anugerah tersebut, ia akan menjadi
seorang hamba yang mendapatkan pertolongan dari Allah Subhanahu Wata’ala, Ia
akan mendapatkan keselamatan dunia dan akhirat, diberikan jalan keluar dalam
urusan-urusan dunianya, mendapatkan keselamatan kelak di hari kiamat, dan diampuni
semua dosa-dosanya.
Hadirin Jamaah Jumat rahimakumullah,
Selain kutipan Imam Ibnu Katsir tersebut,
rasanya kurang lengkap jika belum menelaah penafsiran dan pemikiran salah satu
ulama tafsir abad kelima yang sangat terkenal dan masyhur dengan luasnya
pandangan dalam ilmu Al-Qur’an, yaitu Imam Fakhruddin ar-Razi. Menurutnya
kata furqan dalam Surat Al-Anfal ayat 29 itu memiliki dua arti: (1)
anugerah dari aspek duniawi; dan (2) anugerah dari aspek ukhrawi. Orang-orang
yang bertakwa akan mendapatkan anugerah furqan di dunia dan akhirat kelak.
Secara aspek dunia, orang yang beriman akan
dianugerahi banyak hal oleh Allah, di antaranya akan mendapatkan hidayah dan
pengetahuan, hatinya akan lapang dan tenang. Allah hilangkan segala sifat-sifat
tercela dalam dirinya, seperti iri, dengki, sombong, dan penyakit hati lainnya.
Semua itu mereka dapatkan tidak lain karena
sesungguhnya, ketika hati sudah dekat kepada Allah dengan takwa, maka semua
hal-hal yang telah disebutkan akan Allah hilangkan, dan diganti menjadi cahaya
kasih sayang.
Selain itu, orang yang beriman akan mendapatkan
derajat yang tinggi di sisi manusia dan Allah, mendapatkan pertolongan, dan
bagian secara khusus dari-Nya, sebagaimana yang telah ditetapkan dalam
Al-Qur’an, yaitu:
وَلِلهِ
الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ
Artinya, “Dan kekuatan itu hanya miliki
Allah, Rasul-Nya, dan bagi orang-orang mukmin.” (QS Al-Munafiqun [63]: 8).
Sedangkan anugerah yang akan didapatkan oleh
orang-orang yang bertakwa kepada Allah kelak di akhirat, adalah sebagaimana
yang disampaikan oleh Imam ar-Razi, yaitu:
وَأَمَّا
فِي أَحْوَالِ الْآخِرَةِ، فَالثَّوَابُ وَالْمَنَافِعُ الدَّائِمَةُ
وَالتَّعْظِيمُ مِنَ اللهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَكُلُّ هَذِهِ الْأَحْوَالِ
دَاخِلَةٌ في الفرقان.
Artinya, “Sedangkan dalam aspek akhirat, maka
(orang yang bertakwa akan mendapatkan) pahala, manfaat yang terus menerus,
kemuliaan dari Allah dan malaikat. Semua ini masuk dalam kata furqan.” (Imam
ar-Razi, Tafsir Mafatihul Ghaib, [Beirut, Darul Ihya at-Turats: tanpa tahun],
juz XV: 476).
Selain itu, ar-Razi juga menjelaskan bahwa orang-orang yang bertakwa kepada Allah juga akan mendapatkan ampunan atas dosa-dosa yang dilakukan di dunia. Dengan ampunan tersebut, ia akan tergolong menjadi ahli surga, dan mendapatkan kenikmatan-kenikmatan yang ada di dalamnya.
Demikian penjelasan singkat perihal anugerah yang akan didapatkan oleh orang-orang yang beriman kepada Allah. Mari kita berdoa, semoga kita bisa meningkatkan kualitas ketakwaan, dengan memperbanyak ibadah dan meninggalkan semua larangan, sehingga bisa menjadi hamba yang mendapatkan anugerah berupa furqan sebagaimana firman Allah di dalam ayat-ayat Al Qur’an.
Semoga Allah memudahkan kita dalam segala urusan, menguatkan kita menghadapi segala ujian, memberikan keberkahan dalam setiap kenikmatan, dan memberikan ampunan dalam setiap kesalahan, Semoga kita menjadi pribadi yang mampu menunaikan sisa usia kita dengan sebijak-bijaknya, dan terhindar dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Wallahu a’lam bisshawâb. Ya Allah, hamba telah sampaikan, maka saksikanlah, Amin.
0 Komentar